Tokoh Pers Kalbar Kecam Kiriman Teror Redaksi Tempo, Dapat Merusak Citra Presiden Prabowo 

Tokoh Pers Kalbar Kecam Kiriman Teror Redaksi Tempo, Dapat Merusak Citra Presiden Prabowo 
banner 120x600

PONTIANAK, BERITABORNEO.CO.ID – Tokoh pers Kalimantan Barat, Ir. H. Werry Syahrial, MH, mengecam keras aksi teror terhadap redaksi Tempo berupa pengiriman kepala babi dan enam bangkai tikus. Ia menilai tindakan tersebut sebagai ancaman serius terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Indonesia.

 

banner 325x300

“Kami, seluruh insan pers di Kalbar, baik media digital, cetak, maupun televisi, mengutuk pengiriman kepala babi serta enam bangkai tikus ke kantor Redaksi Tempo. Ini tindakan yang tercela, mencederai independensi pers, dan melanggar hak asasi manusia,” tegas Werry, wartawan senior sekaligus Penasehat PWI Kalbar.

 

Menurutnya, perbuatan ini bukan hanya bentuk teror terhadap kebebasan pers, tetapi juga dapat merusak citra Presiden Prabowo Subianto. “Prabowo sangat menghormati kebebasan pers dan demokrasi. Namun, tindakan seperti ini bisa mencoreng namanya jika tidak ditindak tegas,” ujarnya.

 

Kontroversi semakin memanas setelah Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menanggapi insiden ini dengan pernyataan yang dinilai tidak pantas. Saat ditanya wartawan, ia menjawab, “Ya, dimasak saja,” komentar yang menuai kecaman luas.

 

H. Werry menilai pernyataan tersebut sangat merugikan Presiden Prabowo. “Jauh sebelum kejadian ini, Presiden sudah mengingatkan agar komunikasi pemerintah dengan media diperbaiki. Pernyataan Hasan Nasbi ini jelas bertolak belakang dengan karakter Prabowo dan berpotensi merusak citranya,” tegasnya dalam konferensi pers yang dihadiri berbagai organisasi pers, seperti PWI, AJI, dan IJTI Kalbar.

 

Dalam pernyataan resminya, Dewan Pers juga mengutuk keras aksi teror tersebut, menegaskan bahwa kebebasan pers adalah pilar utama demokrasi yang dilindungi UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.

 

Tak hanya komunitas pers, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga angkat suara. Ketua YLBHI, Mohammad Isnur, meminta pemerintah segera mengusut dalang di balik teror ini dan menegur Hasan Nasbi atas komentarnya yang tidak bertanggung jawab.

 

“Pernyataan seperti itu tidak pantas keluar dari seorang pejabat pemerintah. Ini bukan hanya soal Tempo, tapi soal kebebasan pers secara keseluruhan. Kami mendesak Polri segera mengusut tuntas pelaku teror ini,” ujar Isnur dalam wawancara televisi, kemarin.***

banner 325x300
PASANG IKLAN DISINI!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *