Mempawah, 29 September 2025 – Suasana rumah sederhana Bunda Erna di Desa Wajok Hulu, Kabupaten Mempawah, tampak berbeda pada Senin malam pukul 18.30 WIB. Seorang konten kreator nasional dengan akun Titik Gigitan datang khusus untuk membuat liputan mengenai sosok Bunda Erna, tokoh yang dikenal konsisten melestarikan warisan budaya tenun tradisional.
Bunda Erna telah puluhan tahun menekuni tenun dengan cara tradisional. Karyanya tidak hanya diminati masyarakat dari berbagai kota di Indonesia, tetapi juga telah menembus pasar internasional. Pada kunjungan kali ini, hadir pula dua tamu istimewa: seorang warga negara Belanda dan mahasiswa asal Turki yang tengah meneliti budaya Indonesia.
Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa tenun karya Bunda Erna memiliki daya tarik universal.
“Tenun bukan sekadar kain, tetapi identitas dan kebanggaan Kalimantan Barat,” ujar konten kreator Titik Gigitan Saipul yang berharap kisah ini bisa menginspirasi generasi muda.
Selain aktif menenun, Bunda Erna juga rutin mengajarkan teknik tradisional kepada anak-anak muda di desanya. Upaya itu dilakukan agar tradisi tenun tidak punah di tengah arus modernisasi.
Para tamu mancanegara pun mengaku terpesona, bukan hanya oleh keindahan kain tenun, tetapi juga nilai filosofis yang terkandung di dalamnya: kesabaran, ketelitian, dan cinta pada budaya.
Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa warisan budaya seperti tenun tidak hanya milik masyarakat Wajok Hulu, melainkan juga aset dunia. Melalui tangan Bunda Erna, tradisi itu terus hidup dan berkembang lintas generasi.