KALBAR, BERITABORNEO.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Supadio Pontianak melaporkan terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar), dimana sampai tanggal 6 September kemarin terpantau ada 2.466 titik panas di Kalbar.
“Kondisi ini memicu kekhawatiran terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di 11 kabupaten dan 1 kota yang terpantau memiliki sebaran titik panas yang signifikan,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Supadio, Fitri di Sungai Raya.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca serta informasi terkini terkait kondisi titik panas di Kalbar guna mengantisipasi potensi terjadinya karhutla yang lebih meluas.
STOP KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN